Lafadz Allah tertulis di langit Makassar

Lafadz Allah tertulis di langit Pulau Barranglompo Makassar.
(Foto : Irfan Ady Sastera)

Hari itu (Ahad, 7 juni 2009), kami hendak bertolak kembali ke Makassar sehabis menghadiri kegiatan Pelatihan Snorkling yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Biologi FMIPA Unhas bertempat di pulau Barranglompo. 50 meter dari dari dermaga pulau, saya mengambil foto landskap pulau Barranglompo, setelah saya amati dengan seksama, ternyata pada salah satu foto itu saya menemukan sebuah tulisan "Allah" dalam bahasa Arab yang terbentuk dari awan di langit Barranglompo, Makassar. sebuah rasa takjub yang luar biasa, baru pertama kali saya menemukan fenomena yang seperti ini. Sekali lagi Allah SWT menunjukkan kebesaran-Nya, Allahu Akbar.......

Bantimurung Waterfall


Panorama Air Terjun Bantimurung. Sebagai salah satu objek pariwisata Sulawesi Selatan
(Foto: Irfan Ady Sastera)

Air Terjun Bantimurung merupakan obyek wisata alam di Sulawesi Selatan yang sangat terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan. Berada di wilayah Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, terletak sekitar 20 km dari Bandara Hasanuddin, 15 km dari kota Maros, dan 50 km dari Kota Makassar. Obyek wisata ini dapat dicapai dengan menggunakan mobil pribadi dari Kota Makassar sekitar 1 jam. Biaya tiket masuk yang dibebankan sebesar Rp. 5.000,- untuk orang Dewasa dan Rp. 3.500,- untuk anak-anak.

Air terjun Bantimurung memiliki lebar 20 meter dan tinggi 15 meter. Airnya yang jernih dan sejuk meluncur dari atas gunung batu dengan deras sepanjang tahun. Di bawah curahan air terjun terdapat sebuah tempat pemandian dari landasan batu kapur yang keras dan tertutup lapisan mineral akibat aliran air selama ratusan tahun. Kedalaman air di pemandian ini antara mata kaki hingga ke pinggang. Di sebelah kiri air terjun terdapat tangga beton setinggi 10 meter yang merupakan jalan menuju dua gua yang ada di sekitar air terjun, yaitu Gua Mimpi dan Gua Batu.

Arung jeram ala Bantimurung. Entah siapa yang memulainya, tetapi arung jeram ala Bantimurung ini sangat diminati oleh setiap pengunjung. Hanya dengan Rp. 5000,- s/d Rp.10.ooo,- anda sudah dapat merasakan sensasinya, berteriak, tertawa, bahkan menangis kesakitan. (Foto : Arfan Sabran)

Di lokasi wisata ini tersedia beberapa tempat peristirahatan berupa bungalow dan wisma bagi para pengunjung yang ingin lebih lama menikmati keindahan alamnya. Di sepanjang jalan masuk ke lokasi terdapat sejumlah pedagang souvenir kupu-kupu berbentuk gantungan kunci ataupun hiasan dinding dengan harga berkisar antara Rp.5.000,- hingga Rp. 1.000.0000,-

Butterflies Catcher


Pencari Kupu-kupu. Dahi (9 th), sudah 6 bulan lamanya dia berprofesi sebagai penangkap kupu-kupu. Hasil tangkapannya, kemudian dijual untuk membeli buku. Tanpa disadarinya kegiatan yang ia lakukan merupakan salah satu penyebab menurunnya populasi kupu-kupu yang endemik di sekitar Kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung, Maros. (Foto : Irfan Ady Sastera)

Biar Foto Yang Bicara

"One Photo More Words"
Itulah sebuah istilah dalam dunia Fotografi. Sebuah Foto dapat mewakili seribu/banyak kata. Menjelaskan tentang konsep foto, cerita dari sebuah foto, tempat, situasi dan kondisi dan banyak lagi pesan yang dapat terwakili dari sebuah Foto.

Blog ini, berisi Foto dengan segudang informasi tentangnya....
Biarkan Foto Yang Bicara, Bicara apa adanya...